FPSA Tebet Gunakan Teknologi Pemusnah Sampah Hydrodrive Berkapasitas 120 Ton per Hari
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) di kawasan Taman Tebet, Jakarta Selatan.
Acuan kita selalu ke uji emisi
Taman FPSA Tebet ini akan menjadi proyek percontohan yang metode dan teknologinya tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah lingkungan, ruang terbuka hijau dan kelestarian. Sehingga, pengelolaan sampah di Taman FPSA Tebet ini tidak berdampak terhadap pencemaran udara yang disebabkan emisi dan asap.
Teknologi pemusnah sampah hydrodrive menjadi bagian dari serangkaian proses pengolahan sampah terpadu di Taman FPSA Tebet dengan kapasitas 120 ton per hari.
Perumda Pembangunan Sarana Jaya: FPSA Tebet Ramah LingkunganInventor Pemusnah Sampah Hydrodrive, Djaka Winarso mengatakan, residu yang tidak dapat diolah lagi yang akan diproses dengan pemusnah sampah hydrodrive.
"Kami berusaha membuat rancangan teknologi dengan jujur, kita melakukan riset secara bertahap dan terbuka untuk siapa saja. Teknologi itu selalu berkembang, acuan kita selalu ke uji emisi, meskipun secara uji emisi sudah memenuhi syarat kami terus menyempurnakan," ujarnya, dalam acara diskusi daring bertajuk "Melawan Bencana Sampah 2022", Jumat (10/9).
Djaka menjelaskan, teknologi ini bukan proyek bakar-bakaran. Tapi, memiliki tujuan untuk menginisiasi dan meningkatkan kebiasaan pemilahan sampah dari sumbernya.
"Kita bisa mempermudah dan meringankan upaya mengatasi persolaan sampah dengan teknologi. Persoalan saat ini yang di hilir ditingkatkan dulu, itu akan jadi pilot project," terangnya.
Ia menambahkan, warga perlu digerakkan agar bisa memilah sampah seperti halnya di negara maju agar sampah yang dibuang menuju tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang signifikan.
"Kita perlu berkolaborasi mengatasi persoalan sampah ini. Karya kreatif untuk mengatasi persoalan sampah ini perlu didukung," tandasnya.
Untuk diketahui, serangkaian proses pengolahan sampah terpadu di Taman FPSA Tebet terdiri dari Pemilahan Sampah, Pengolahan Sampah Organik dengan Biokonversi Maggot, Biodigester, Sampah Anorganik dengan Recycle Center, Bank Sampah, Pyrolysis dan Residu yang tidak dapat diolah lagi dengan Pemusnah Sampah Hydrodrive.
Fasilitas pengolahan sampah di Taman FPSA Tebet nantinya akan dilengkapi dengan Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan atau Continuous Emission Monitoring Systems (CEMS) yang terintegrasi dan dapat dipantau oleh Dinas Lingkungan Hidup dan masyarakat.
Pembangunan Taman FPSA Tebet bukan hanya fasilitas pengolahan sampah, tetapi juga akan dilengkapi fasilitas pendukung lainnya seperti learning centre, ampitheatre dan ruang terbuka hjau (RTH) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum, khususnya warga Tebet.
Taman FPSA Tebet juga akan dibangun di lahan kosong yang sekarang digunakan sebagai lahan parkir, bukan di lahan Taman Tebet yang sudah ada saat ini.
Perumda Pembangunan Sarana Jaya mendapat penugasan dari Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Taman FPSA Tebet ini berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam hal pendampingan baik dari segi kebijakan dan juga teknis.